Bumi Sriwijaya — Guna mempertahankan kearifan lokal yang mulai hilang karena digerus kemajuan zaman. Para tokoh adat Semende Kecamatan Pulau Beringin Kabupaten OKU Selatan akan melakukan tradisi budaya pemberian gelar kepada pemimpin daerah yang dianggap banyak memberikan kontribusi dalam melestarikan adat dan budaya sebagai warisan leluhur yang harus dipertahankan agar terhindar dari kepuhanan.
Tokoh pemimpin daerah yang akan mendapatkan gelar kehormatan dari warga Semende yabg bermukim di Kecamatan Pulau Beringin, Sungai Are, Sindang Danau, dan kecamatan Mekakau Ilir Kabupaten OKU Selatan tersebut adalah Gubernur Sumsel H Herman Deru dan Bupati OKU Selatan Popo Ali Martopo, B.Com.
“Terima kasih banyak atas penghargaan, gelar adat yang esensinya adalah kehormatan bagi saya,”kata Herman Deru saat menerima Audiensi Sekda OKU Selatan M. Rahmatullah, S.STP., M.M dan Pembina Adat Semende, Thadin Hamid bersama rombongan di Ruang Tamu Gubernur Sumsel, Senin (29/5).
Menurut Herman Deru prosesi dan upacara pemberian gelar adat merupakan salah satu cara yang dapat dilakukan dalam upaya mempertahankan adat kearifan lokal yang ada di Sumsel. Hal ini juga sejalan dengan Pemprov Sumsel yang telah menerbitkan Peraturan Daerah (Perda) Nomor : 2 Tahun 2021 Tentang Arsitektur Bangunan Gedung Berornamen Budaya Sumsel.
“Artinya kita tetap mempertahankan adat dan budaya di Sumsel,” ungkapnya.
Tak hanya itu saja, Herman Deru ingin dalam pemberian gelar adat ini nantinya harus memiliki nilai promosi baik itu adat dan pariwisata yang menjadi agenda rutin digelar setiap tahu agar keberlangsungan adat tidak sampai hilang.
“Jadi saya minta juga kegiatan ini punya publikasi yang bagus, mulai dari awal hingga proses pemberian gelar adat,” tuturnya.
Sementara itu, Koordinator Adat Semende, Thadin Hamid mengatakan pemberian gelar adat kepada Gubernur Sumsel H Herman Deru sudah disepakatu melalui rapat para pemangku adat Semende.
“Pemberian gelar adat ini juga untuk mempertahkan adat budaya. Sebab sudah lama sekali tidak diadakan terakhir pada tahun 70 an,” paparanya.
Diera perkembangan zaman saat ini adat semende mulai begeser karena itu perlu dihidupkan kembali melalui pemberian gelar adat yang direncanakan pasca hari raya Idul Adha 1444 hijriah mendatang.
“Kami harapkan kehadiran pak Gubernur untuk menerima gelar adat dan mengikuti semua prosesi pemberian adat Semende,” tandasnya. (ril)
Tidak ada komentar