Bumi Sriwijaya – Upaya Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sumatera Selatan (Sumsel) dalam meningkatkan produksi pangan terus dikebut. Salah satunya dengan cara membangun beberapa saluran irigasi teknis yang tersebar dibeberapa Kabupaten/kota yang menjadi sentra tanaman pangan.
Yang terbaru Gubernur Sumsel H Herman Deru meresmikan infrastruktur irigasi yang telah dibangun Pemprov Sumsel Tahun Anggaran 2019-2022 yang ada di Kabupaten Lahat senilai Rp.220.465.852.099,- yang peresmiannya dipusatkan di Desa Tanjung Baru Kecamatan Tanjung Tebat Kabupaten Lahat, Minggu (10/9).
Dalam peresmian infrastruktur irigasi tersebut dirangkaikan dengan Kick Of Rahabilitasi Irigasi Tahun 2023 masing-masing terletak di tiga Kabupaten yakni Kabupaten Lahat, Kabupaten OKU Selatan dan Kabupaten Musi Rawas.
Dalam sambutannya Herman Deru menyebut hingga saat ini setidaknya 93 persen infrastruktur irigasi di Sumsel sudah berfungasi yang diharapkan mampu meningkatkan produktivitas petani dari 2 kali tanam dalam setahun menjadi tiga kali tanam setiap tahunnya.
“93 persen irigasi di Sumsel sudah dapat difungsikan, tinggal bagaimana masyarakat petani memanfaatkannya. Dari 2 kali taman menjadi 3 kali taman setiap tahunnya,” harapnya.
Herman Deru berharap wilayah yang telah memiliki irigasi di Kabupaten Lahat mampu bersaing dengan daerah lainnya dalam hal peningkatan produksi padi. Yang selanjutnya selain untuk memenuhi kebutuhan dalam daerah juga sebagai stok pangan nasional.
“Saya berharap Kabupaten Lahat mampu meningkatkan produktifitas pangan bukan saja untuk kebutuhan masyarakat Lahat akan tetapi juga sebagai penyangga kebutuhan pangan nasional,” tambahnya.
Hal itu lanjut dia sebagai tindak lanjut dari amanah dari Pemerintah Pusat yang menjadikan Sumsel satu dari 6 provinsi yang ditunjuk sebagai daerah penyangga pangan nasional.
“Kita harus emban amanah ini dengan penuh rasa tanggungjawab maka kita harus bersinergi bersama Bupati/Walikota yang punya potensi dalam hal pertanian,” tambahnya.
Herman Deru menyebut dalam meningkatkan produksi pangan setidaknya ada dua opsi yang dapat dilakukan ekstensifikasi dengan perluasan areal pertanian dan atau meningkatkan produksi dengan cara memperbaiki sistem pertani dengan Intensifikasi lahan yang ada.
“Jika kita lihat untuk Kabupaten Lahat ini kedua opsi tersebut memungkinkan dilakukan. Bahkan untuk ekstensifikasi pada tahun 2021 lalu sudah hampir 200 hektar,” tambahnya.
Herman Deru juga menilai banyak faktor yang berperan dalam meningkatkan produtivitas petani, selain infrastruktur irigasi juga infrastruktur jalan serta penanganan pasca panen.
“Saya apresiasi upaya yang dilakukan para Bupati dan Walikota yang punya misi dan visi yang sama dalam hal memajukan sektor pertanian ini. Termasuk membangun infrastruktur di beberapa central produksi yang menjadikan ongkos angkut petaninmenjadi hemat,” tandasnya.
Bupati Lahat, H Cik Ujang menilai dalam 5 tahun kepemimpinan Gubernur Herman Deru dan Wagub Mawardi Yahya telah banyak memberikan perhatian dalam pembangunan infrastruktur di Kabupaten Lahat. Baik berupa jalan, jembatan hingga irigasi. Bahkan di Tahun Anggaran 2023 ini Gubernur Herman Deru menggelontorkan Bangubsus ke Pemkab Lahat sebesar Rp. 147 Miliyar.
“Kami ucapkan terima kasih kepada Pak Gubernur Herman Deru yang telah membangun infrastruktur di Kabupaten Lahat. Dengan adanaya rehabilitasi irigasi Tebing Panjang ini petani dapat tanam 3 kali dalam setahun,” jelasnya.
Kepala Dinas Pengelolaan Sumber Daya Air (PSDA) Sumsel Ir H. Herwan dalam laporannya merinci pada TA 2019 hingga TA 2023 setidaknya 25 daerah irigasi teknis dan 6 daerah irigasi rawa yang menjadi kewenangan provinsi telah dibangun dengan total anggaran yang dialokasikan sebesar Rp.220.465.852.099,-.
Herwan menyebut dana Bangub untuk perbaikan irigasi Kabupaten/ kota sebesar Rp. 83 Miliyar yang mencangkup infrastruktur rehabilitasi berupa perbaikan bendung 8 buah, rehap saluran irigasi primer dan sekunder sepanjang 119.961 Meter. Perbaikan 200 pintu air di sejumlah daerah irigasi masing-masing di Kabupaten Lahat, Muara Enim, Empat Lawang, Pagaralam, OKU Selatan, OKU Timur, Musi Rawas, Ogan Ilir, OKI dan Musi Banyuasin.
“Artinya realisasasi capaian RPJMD dari jaringan irigasi dari tahun 2019 sampai 2023 jika dipresntasikan infrastruktur irigasi kewenangan Provinsi yang befungsi optimal mencapai 93 persen,” pungkasnya.
Adapun peresmian pembangunan saluran irigasi ditandai dengan penutupan pintu air dann pengecoran perdana. Kemudian dilanjutkan peninjauan serta penanaman padi yang dilakukan langsung oleh Gubernur Herman Deru didamping Bupati Lahat Cik Ujang dan Forkopimda yang hadir. (*)
Tidak ada komentar