Banner Pemprov

Buku Kyai Hendra Pesantren, Tarekat dan Nadlatul Ulama Resmi Dilaunching

waktu baca 2 menit
Rabu, 1 Mei 2024 18:07 0 52 admin
Banner Pemkot Palembang

Lounching Buku Kiyai Hendra di Ponpes Aulia Cendikia Palembang

Bumi Sriwijaya – Buku Trilogi Pengabdian KH Hendra Zainuddin Al-Qodiri yang berjudul Kyai Hendra: Pesantren, Tarekat dan Nahdlatul Ulama resmi dilaunching di Ponpes Aulia Cendekia Palembang. Rabu (1/5)

Penulis Buku, Abdul Malik Syafei MH Mengatakan buku tulisannya ini disebut Trilogi pengabdian kiyai Hendra.

“Alhamdulillah, buku yang saya sebut trilogi pengabdian sang Kyai ini dapat diluncurkan dan semoga dapat menginspirasi,” kata Malik saat launcing.

Dikatakan, buku setebal 384 halaman terbitan Arruz Media Yogjakarta ini, terdiri dari tiga bagian. Pertama tentang Kyai Hendra dan Pesantren. Menjelaskan perjalanannya dari awal tertarik masuk pesantren, belajar, mengabdi sampai mendirikan pesantren.

Bagian kedua tentang tarekat, secara spesifik menjelaskan tentang Tarekat Qodiriyah wa Naqsabandiyah (TQN) di Palembang dan bergulatannya sebagaik ikhwan tarekat dan menjadi mursyid.

Selanjutnya tentang sejarah Nahdlatul Ulama di kota Palembang. Menerangkan awal berdiri, pengurus dari periode ke periode sampai sekarang.

“Dalam penerbitan, tentang Kyai Hendra dan pesantren adalah yang terbaru. Sementara tentang Tarekat dan sejarah NU Palembang sudah cetak lebih dulu. Tapi kini digabung menjadi satu dalam penerbit sama, yakni Artiz Media,” ungkapnya.

Masih dijelaskan Malik, secara singkat buku ini adalah gambaran Kyai Hendra. Dimana pesantren adalah simbol mencari dan mengamalkan ilmu, kemudian tarekat adalah pengamalan hablum minallah dan NU yang kini ia sebagai ketua PCNU Palembang adalah interaksi sosial hablum minnas.

“Jadi ketika kita melihat sosok kyai (Hendra, red) maka tiga inilah, ya Pesantren, Tarekat dan NU. Atau mudahnya trilogi pengabdian sang kyai,” sebutnya.

Sementara itu, Kyai Hendra dalam pengantarnya menyampaikan penghargaan yang tulus kepada penulis, almarhum M Tuwah dan Abdul Malik Syafei, yang dengan penuh kesabaran dan ketelitian merangkai kata demi kata, menggambarkan perjalanan hidup kami sebagai santri, pengabdi, dan pendiri pesantren.

“Dari awal, niat kami menyusun buku ini adalah agar cerita hidup ini tidak hilang begitu saja dan dapat menjadi cerita bagi anak cucu, santri, dan alumni pesantren. Kami berharap kisah ini dapat menjadi sumber inspirasi bagi siapa saja yang akan atau sedang berjuang dalam merintis dan mengabdikan diri di dunia pendidikan,” tukasnya.

Dalam kesempatan tersebut, dibagikan juga buku secara gratis. Bagi jamaah, kader NU dan Ikhwan Tarekat yang menginginkan buku bisa langsung datang ke pesantren Aulia Cendekia.

Turut hadir pada kesempatan itu, Abah Syamsudin, Ustad Sulaiman, Ketua Majleis TQN Aulia Cendikia Palembang, Ustad Budi Dharma, Ketua MWC NU Kalidoni, Ketua MWC NU  Bukit Kecil, PMII UIN Raden Fatah, dan Sejumlah Kader NU Lainnya. (*)

Tidak ada komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *


LAINNYA