Bumi Sriwijaya – Untuk memaksimalkan pengawasan akan obat dan makanan, Balai Besar Pengawas Obat dan Makanan (BBPOM) Palembang menjalin sinergitas dengan para insan Pers di Aula Kantor BBPOM Palembang, Jum’at (3/1/2023).
Kepala BBPOM kota Palembang Drs Zulkifli, Apt mengatakan, denga pertemuan ini pihaknya berharap makin mendekatkan antara petugas BBPOM dengan media.
“Teman-teman media yang mencari berita di lapangan perlu diberikan pemahaman akan tugas dan fungsi BBPOM, agar informasi yang disampaikan benar-benar akurat dan sesuai fakta,” ujarnya.
Dia menjelaskan, ada lima jenis masalah produk yang beredar ditengah masyarakat seperti obat, jamu, Suplemen kesehatan, Kosmetik dan pangan.
“Mulai dari obat-obatan banyak beredar obat palsu dan penyalahgunaan obat maka saya selalu sampaikan agar masyarakat mendapatkan obat dari sarananya seperti apotik dan toko obat, untuk menghindari penyalahgunaan obat maka berobat harusnya di Rumah sakit atau di Puskesmas,” katanya.
Lebih lanjut Zulkifli menerangkan, untuk jamu-jamuan seperti jamu botolan obat encok itu harus benar-benar dilihat label dan izin edarnya. Untuk suplemen itu sering ditemukan menggunakan zat berbahaya, sering terdapat dikopi. Untuk kosmetik sering menggunakan bahan merkuri, Asam retinoat dan Rodhamin. “Untuk penjualannya tersembunyi dan online,” ucapnya.
Zulkifli menuturkan, untuk Pangan kebanyakan mengandung formalin, Boraks, Rhodamin B dan pemanis. Sedangkan untuk pangan Segar, Pangan olahan dan Pangan Siap saji bukan menjadi tugas BPOM tapi tugas pemerintah daerah.
“Pangan segar seperti Ikan, Sayur, tahu dan ayam, dan siap saji seperti bakso dan lainnya bukan menjadi tugas BPOM,”jelasnya
Menjelang Bulan Ramadhan, dia mengungkapkan, pihaknya akan melakukan koordinasi dengan lintas terkait agar temuan seperti tahun sebelumnya tidak ditemukan lagi pada tahun ini.
“Saya akan segera menyurati lintas sektor terkait jenis bahan makanan apa saja yang boleh dijual pada saat bulan puasa nanti,” paparnya.
“Untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan BPOM Palembang menerapkan tiga strategi. Mulai dari pencegahan maka BPOM akan melakukan perkuatan regulasi, Pelaksanaan Komunikasi, informasi dan Komunikasi pemberdayaan serta meningkatkan koordinasi lintas sektor.Kemudian, Strategi pengawasan memperkuat lintas sektor, termasuk media juga, memperkuat manajemen, database, pengawasan yang berbasis resiko, dan memperkuat implementasi dan regulasi,” tutupnya. (Putra)
Tidak ada komentar