Bumi Sriwijaya – Gubernur Sumsel H Herman Deru menerima audiensi Internasional Found for Agricultural Development (IFAD) dalam rangka pelaksanaan Supervisi PCR dua Kabupaten di Sumsel yakni Kabupaten Muaraenim dan Banyuasin guna melihat perkembangan project Integrated Participatory Development and Management of Irrigation (IPDMIP).
Untuk diketahui IPDMIP tersebut merupakan program pemerintah di bidang irigasi yang bertujuan untuk mencapai keberlanjutan sistem irigasi pertanian.
Saat menerima audiensi rombongan IFAD di Kantor Gubernur, Selasa (11/7) Gubernur H Herman Deru menyebut pelaksanaan IPDMIP sejalan dengan program Pemprov Sumsel yang telah mengangkat penyuluh petanian atau Pendamping Peningkatan Ekonomi Pertanian (P2EP). Dimana antara IPDMIP dan P2EP memiliki tujuan yang sama untuk meningkatkan produktifitas hasil pertanian.
“Terimakasih atas kehadirannya, dari semua kegiatan ini tentu muaranya satu yakni peningkatkan untuk kesejahteraan petani, jadi tentu pelaksanan program IPDMIP ini punya kesamaan dengan P2EP,” kata Herman Deru.
Herman Deru megatakan P2EP tersebar diseluruh wilayah pertanian yang ada di Sumsel untuk mengawal dan memberikan penyuluhan kepada para petani, oleh karena itu dengan adanya supervisi yang dilaksanakan IFAD dapat membantu para penyuluh dan para petani itu sendiri.
“Jika kita satu frekuensi kerjasama secara beriringan dan satu pemikiran tentu ini akan dapat dinikmati oleh para petani, kita harap IFAD dapat memberikan bimbingan dan bantuan kepada para penyuluh dan petani kita,” harapnya.
Dalam kesempatan itu juga, Herman Deru mengatakan dengan adanya P2EP terbukti mampu meningkatkan produksi petani terlebih jika ditambah dengan bimbingan yang diberikan Kementerian Pertanian melalui program IPDMIP.
“Potensi untuk meningkatkan produksi di Sumsel ini sangat memungkinkan sejak dihadirkannya P2EP, apalagi jika ini ditambah bimbingan melalui program IPDMIP semangat para petani tentu akan lebih baik lagi,” imbuhnya.
Terkait pelaksanaan supervisi, Herman Deru juga telah meminta para OPD terkait untuk menampilkan program yang telah berjalan dengan apa adanya.
“Kepada OPD juga kami telah meminta mereka untuk objektif jangan ada yang di poles-poles kesannya tidak natural, agar nantinya juga kita akan mendapatkan masukan yang objektif dari IFAD,” harapnya.
Sementara itu, Kepala Pusat Penyuluhan Pertanian BPPSDMP Kementerian Pertanian RI, Bustanul Arifin Caya mengatakan, pelaksanaan project atau program IPDMIP ini juga bertujuan untuk memberikan pelatihan kepada para petani dan penyuluh pertanian yang akan bermuara pada peningkatkan produktifitas pertanian.
“Pihak IFAD nanti akan melihat project IPDMIP ini berjalan di Sumsel, mungkin nantinya ingin mengambil hal-hal yang bermanfaat yang bisa kita aplikasikan di tempat lain,” tandasnya.
Turut hadir pula dalam kesempatan tersebut, Farms Systems, Rural Finance and Marker Access Specialist, Internasional Found for Agricultural Development (IFAD), Mr. Jens Kristensen, Konsultan Gender IFAD, Ratih, Konsultan NPIU IPMIDP, Agus Susanto, Staff Bapenas, Ajeng.(RIl)
Tidak ada komentar